Berita tentang merosotnya nilai tukar rupiah terhadap dolar
AS, beberapa hari belakangan menjadi dagangan utama media-media regional dan
nasional. Arus informasi yang cukup deras ini membuat ramai bermacam media
sosial. Seperti biasa, jika media sosial sudah ramai, maka giliran situs-situs
tak jelas ikut menyebarkan berita miring sarat propaganda dan provokasi.
Kali ini, saya tidak akan membahas adu argumen dan
gontok-gontokan di tataran netizen yang termakan atau menyebarkan berita maupun
provokasi. Tulisan ini akan mengangkat fakta yang cukup menyedihkan di balik dinamika
merosotnya nilai rupiah.
Beberapa hari setelah merosotnya nilai rupiah menjadi
sorotan khalayak ramai, sebuah pernyataan mencuat di media. Adalah Kompas yang menyiarkan pernyataan
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo.