Tuesday, May 19, 2015

Lucu



Terkadang, kita, masyarakat percaya bahwa orang yang menduduki tampuk-tampuk kepemimpinan merupakan orang-orang pintar. Bahkan, tak jarang, kita menganggap mereka sebagai putra atau putri terbaik bangsa. 

Anggapan ini agaknya tidak  bisa dikatakan benar saat kita melihat kabar yang mencuat dari Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah baru-baru ini. Yakni, kabar terkait banyaknya bangunan mangkrak. Yang membuat miris, bangunan ini bukanlah bangunan warisan kolonial yang dibangun dengan uang belanda. Bangunan-bangunan tersebut merupakan bangunan baru yang didanai duit rakyat, baik lewat APBD maupun lewat APBN.

Satu bangunan yang mangkrak adalah instalasi pengolahan air bersih milik PDAM yang didanai lewat APBN senilai kurang lebih Rp 3,7 miliar. Setelah menghabiskan anggaran yang cukup besar pada tahun 2009 lalu, sampai sekarang bangunan ini belum beroperasi. Bangunan ini belum sedikitpun memberi manfaat bagi masyarakat kecamatan sekitar yang mengharapkan suplai air bersih tersebut.

Meski miris, peristiwa ini memiliki sebuah sisi yang sangat lucu. Mungkin sedikit menyedihkan, tapi cukup lucu.

Monday, May 18, 2015

Sekedar Membandingkan



Belakangan ini, ada  dua perkara hukum yang cukup menyita perhatian publik Banyumas. Pertama, kasus gratifikasi yang berakibat pada dicokoknya Kepala Satpol PP Kabupaten Banyumas dan tiga orang lainnya. Perkara kedua merupakan tindak pidana yang melibatkan seorang mahasiswa Fisip Unsoed. Mahasiswa ini kedapatan menanam pohon ganja di sebuah instalasi ‘plant factory’ mini di kamarnya.

Keduanya kini tengah menjalani masa persidangan. Dari kabar terakhir yang dilansir beberapa media di Banyumas, perkara yang melibatkan si mahasiswa berakhir pada ancaman tuntutan minimal 16 tahun penjara. Tuntutan ini muncul lantaran ia berpotensi terjerat  pasal 111 ayat 1 dan 2, serta pasal 127 ayat Undang Undang Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkoba.

Berbeda jauh dari kasus pertama, perkara yang mendera ibu Kasatpol PP berakhir hanya pada tuntutan 1 tahun penjara. Tuntutan satu tahun ini pun membuat kuasa hukum si perusak aturan dan perantara suap tersebut merasa keberatan.

Sunday, May 17, 2015

Dua Tahun

Dua tahun sudah pasangan  Ir Achmad Husein dan dr Budhi Setiawan menahkodai perahu besar bernama Banyumas. Mereka dilantik tahun 2013 setelah mengkandaskan langkah lima pasangan calon bupati dan wakil bupati lainnya.

Dominasi pasangan ini di masa pemilihan cukup luar biasa. Terbukti, mereka memenangi ajang pemilihan dengan satu putaran saja. Berbeda dengan prediksi banyak pihak yang menilai Pemilukada lalu akan berlangsung dua putaran.

Harapan publik saat itu cukup besar, slogan Lempeng tur Mempeng pun sempat dielu-elukan sebagai sebuah jargon yang mampu membuat Banyumas lebih baik. Namun, pola pemerintahan keduanya tidak jauh berbeda dengan yang sudah-sudah.