Wednesday, September 30, 2015

Menunggu Comeback Aston ke F1


Mengembalikan Kesan F1 Sebagai Olahraga Playboy


 

Photo Net
Berbicara tentang Formula 1, ingatan para penggemarnya akan dibawa ke masa-masa keemasan balapan nomor wahid ini, tepatnya saat pebalap semacam James Hunt dan Niki Lauda berlomba menjadi yang tercepat. 

Di masa-masa itu pula, F1 memiliki kesan lebih dari sekedar kontes adu cepat dan teknologi balap. F1 juga dipandang sebagai olahraga para playboy dan bangsawan. Belakangan ini, kesan tersebut hilang, F1 terlihat sangat teknis dan terlalu ‘olahraga’.

Namun, kabar terakhir terkait rencana Aston Martin untuk turun di F1 menjadi sebuah hembusan angin segar. Jika pebapal F1 sekarang tak ada yang memiliki karakter semacam Hunt atau Stirling Moss, paling tidak, kesan playboy dan bangsawan tersebut masih bisa dimunculkan oleh Aston Martin. Bagaimana tidak, 2011 lalu, Aston memenangkan gelar sebagai merk ter-keren di dunia, sampai saat ini, mereka masih bercokol di posisi keempat.

Thursday, September 3, 2015

Rupiah Anjlok, Menyedihkan



Berita tentang merosotnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, beberapa hari belakangan menjadi dagangan utama media-media regional dan nasional. Arus informasi yang cukup deras ini membuat ramai bermacam media sosial. Seperti biasa, jika media sosial sudah ramai, maka giliran situs-situs tak jelas ikut menyebarkan berita miring sarat propaganda dan provokasi.

Kali ini, saya tidak akan membahas adu argumen dan gontok-gontokan di tataran netizen yang termakan atau menyebarkan berita maupun provokasi. Tulisan ini akan mengangkat fakta yang cukup menyedihkan di balik dinamika merosotnya nilai rupiah.

Beberapa hari setelah merosotnya nilai rupiah menjadi sorotan khalayak ramai, sebuah pernyataan mencuat di media. Adalah Kompas yang menyiarkan pernyataan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo. 

Friday, July 10, 2015

Rainbowphobia

Beberapa pekan terakhir, laman-laman utama media sosial dipenuhi dengan aksen pelangi lantaran ada peristiwa besar untuk mereka para LGBT (lesbian, gay, biseksual, dan transgender). Peristiwa besar tersebut berkaitan dengan tindakan Mahkamah Agung (MA) Amerika Serikat melegalkan pernikahan sesama jenis di 50 negara bagian melalui keputusan bersejarah pada Jumat (26/6) lalu.

Sebelumnya, pernikahan sesama jenis hanya legal di 36 negara bagian. Melalui keputusan 5-4, Mahkamah mencabut larangan pernikahan sesama jenis yang diterapkan oleh 14 negara bagian. Larangan ini berujung pada pengajuan kasus Obergefell versus Hodges agar MA memutuskan keabsahan larangan pernikahan ini.

Hakim Anthony Kennedy menulis opini mayoritas didukung oleh empat hakim liberal, yaitu Ruth Baden Ginsburg, Stephen Breyer, Elena Kagan, dan Sonia Sotomayor. Sementara itu, hakim konservatif, termasuk Ketua MA John Roberts, menulis dissenting opinion yang berbunyi; Pernikahan adalah hak konstitusional bagi pasangan sesama jenis. 

Wednesday, July 1, 2015

Papan

Sandang, pangan dan papan adalah tiga kebutuhan primer seluruh manusia. Kebutuhan sandang dan pangan mungkin dapat dipenuhi dengan relatif mudah, tapi papan adalah sebuah kebutuhan yang pemenuhannya perlu banyak strategi dan perhitungan.

Pentingnya kebutuhan satu ini bahkan menjadi perhatian pemerintah kita yang luar biasa baik. Baru-baru ini, wakil rakyat berbudi yang duduk di kursi-kursi DPR RI menggagas sebuah regulasi baru yang berkaitan erat dengan pemenuhan kebutuhan papan.

Regulasi baru tersebut bertajuk Rancangan Undang-undang Tabungan Perumahan Rakyat. Dalam rancangan aturan baru ini, pekerja baik perusahaan swasta maupun mereka yang berstatus Pegawai Negeri Sipil akan dibebani sebuah potongan penghasilan model baru. Potongan ini akan dikenakan per bulan.  Dana yang dikumpulkan lewat potongan tersebut akan diakumulasikan dan dijadikan tabungan untuk keperluan pembelian rumah pekerja yang bersangkutan.

Wednesday, June 24, 2015

Ramadan



Ramadan merupakan bulan penuh berkah. Saat bulan ini datang, berjuta-juta umat muslim berlomba-lomba untuk mencatatkan kebaikan. Mereka berusaha untuk menjalankan ibadah dan menciptakan atmosfer mendukung agar mereka dapat beribadah dengan lebih khusuk.
Satu dari sekian upaya menciptakan atmosfer tersebut adalah membersihkan kota dari praktik-praktik yang dicurigai dekat dengan maksiat. Tak sedikit tempat hiburan malam yang dipaksa untuk berhenti beroperasi selama bulan Ramadan.

Di Banjarnegara misalnya, pengusaha tempat hiburan malam dan karaoke dipaksa untuk menutup kegiatannya selama sebulan penuh. Kasatpol PP Banjarnegara, Aris Sudaryanto mengatakan, penutupan tempat hiburan malam akan membuat umat muslim lebih tenang saat menjalankan ibadah.

Penutupan tempat hiburan malam ini bahkan mendapatkan dukungan pemangku kebijakan kabupaten Dhawet Ayu tersebut.  Menurut Aris, penutupan tempat hiburan malam tersebut bahkan didasari peraturan bupati.